Wednesday, September 18, 2013

Unik Mahkota Kesultanan Ternate yang Ajaib



Unik Mahkota Kesultanan Ternate yang Ajaib - Menemukan gedung-gedung tinggi di Kota Ternate serasa seperti mimpi, mau berputar mengelilingi kota ini berkali-kalipun, kita tidak akan mendapatkannya. Keunikan ini didasari falsafah luhur Sultan Ternate Mudaffar Sjah, yakni rakyat Ternate tidak perlu kaya asalkan bisa hidup berkecukupan. Hasilnya, sejak dulu hingga sekarang tidak banyak perubahan yang terjadi di Kota Ternate.

Salah satu bangunan bersejarah yang sekaligus merupakan harta karun kota Ternate adalah Keraton Kesultanan Ternate. Bangunan bergaya khas Eropa ini didirikan oleh Sultan Mohammad Ali pada tahun 1823. Seiring pertumbuhan Kota Ternate, Keraton Kesultanan menjadi dwifungsi. Tidak hanya sebagai tempat kediaman Sultan Ternate, namun juga menjadi museum untuk menyimpan benda-benda bersejarah.

Mahkota Berambut Kesultanan Ternate adalah salah satu benda berharga yang terdapat di keraton, tepatnya disimpan di kamar Puji yang disakralkan oleh penghuni keraton. Saking sakralnya, tidak sembarang orang bisa masuk ke kamar tersebut. Bahkan, Sultan dan sang Permaisuri hanya sesekali salat di kamar tersebut.

Rambut yang melekat pada bagian atas mahkota tumbuh setiap tahun. Berdasarkan kepercayaan adat Kesultanan Ternate, setiap malam Idul Adha dilakukan upacara potong rambut. Upacara adat dilaksanakan selama tujuh hari.

Mahkota tersebut juga berfungsi untuk memilih calon Sultan Ternate. Konon, setiap anak lelaki keturunan Sultan Ternate harus mencoba Mahkota Berambut. Jika Mahkota berhasil melekat dan pas di kepala seseorang calon, maka orang itulah yang terpilih menjadi Sultan Ternate.

Selain Mahkota Berambut, tersimpan juga senjata, baju perang, dan simbol-simbol penjaga kesultanan. Menurut petugas penjaga keraton, ada lima binatang penjaga kesultanan, yaitu ular, naga, macan, lipan, dan burung. Salah satu diantaranya adalah Burung Garuda yang dijadikan simbol Kesultanan. Lambang burung garuda berkepala dua berarti kerajaan Moloku Kie Raha terbentuk pada 1322. Sementara simbol burung hati terbalik mengandung makna, Sultan Ternate harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya.


Related Articles



0 comments:

Post a Comment