Misteri Hilangnya Cincin Saturnus - Para astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan
yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar menipis menjadi
garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang
diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.
Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008. Kredit Gambar : Efrain Morales Rivera
“Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini”,
katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam
cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) muai sulit diamati.Fenomena yang
sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo,
sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin
Saturnus melalui teropong primitifnya. Ia sangat tercengang ketika
mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Hal yang sama terjadi sekarang adalah:
kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing).
Ketika Saturnus dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Saturnus
membelokkan cincinnya menjadi sedatar atau segaris pandang dengan Bumi
(edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Oleh karena cincinnya yang sangat
tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.
Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin
tipis sampai akhirnya mereka “hilang” pada 4 September 2009 nanti.
Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan
planet. Padahal, kita ketahui kemudian bahwa saat “pelintasan bidang
cincin” seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan
satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang baru. Selain itu juga
merupakan saat yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru.
Pada tahun 2005 wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara
Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit disana sebiru langit Bumi
sendiri. Selama bertahun-tahun hanya Cassini yang bisa menikmati
pemandangan ini karena dari Bumi bagian atas Saturnus yang biru
tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus.
Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari
cincin-cincin Saturnus. Ia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya
merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang
orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita
(Kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris dari satelit yang
hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal
ini). Baginya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam
cuping planet melalui teleskop abad 17-nya.
Meskipun demikian, intuisinya mengarahkannya untuk membuat prediksi yang
tepat bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan ia benar.
Cincin Saturnus terbuka kembali dan para ilmuwan menyimpulkan
penelitiannya. Pada tahun 1659 Christiaan Huygens menjelaskan secara
tepat peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya
“pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun
1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan
benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat
banyak dan secara independen mengorbit Saturnus masing-masing. Sarannya
yang benar ini sempat tidak diterima secara luas untuk hampir dua ratus
tahun lamanya.
Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para
astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus
dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek
terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar
merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA
Tidak perlu bersedih hati dengan “musibah hilangnya” cincin Saturnus
ini. Toh ia masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui
teleskop yang kecil sekalipun. Malahan, minggu ini sebenarnya merupakan
minggu yang baik untuk mengamati Saturnus. Pada Selasa, 18 Maret dan
Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus akan berada satu
garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus
menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam,
lihatlah daerah sekeliling Bulan, dan voila!, Saturnus terlihat seperti
“bintang emas” terang di dekat Bulan. Jika anda melewati momen 18-19
Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan
berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.
Friday, March 8, 2013
Misteri Hilangnya Cincin Saturnus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment